Analisis atas laporan keuangan merupakan bagian dari analisis bisnis (Subramanyam, 2014). Melalui analisis atas laporan keuangan, kita ingin menilai atau mengevaluasi kinerja dan kondisi keuangan suatu perusahaan sebagai salah satu basis dalam pengambilan keputusan bisnis. Pada umumnya, terdapat tiga area yang menjadi fokus perhatian di dalam analisis laporan keuangan, yaitu:
- Profitabilitas, yaitu menilai kemampuan bisnis untuk menghasilkan laba;
- Risiko Kredit, yaitu menilai kemampuan bisnis untuk melunasi seluruh kewajibannya; dan
- Arus Kas, yaitu menilai bagaimana bisnis memperoleh dan menggunakan dana yang dimiliki.
Ketika melakukan analisis laporan keuangan, terdapat banyak teknik atau pendekatan yang dapat digunakan. Secara umum, terdapat tiga jenis teknik analisis yang kerap digunakan di dalam analisis laporan keuangan yaitu:
- Analisis Horizontal atau Analisis Komparatif;
- Analisis Vertikal atau Analisis Common Size; dan
- Analisis Rasio.
Analisis Horizontal (Komparatif)
Analisis horizontal (komparatif) merupakan salah satu teknik dalam analisis atas laporan keuangan dengan membandingkan nilai item-item di dalam laporan keuangan dengan nilai item-item yang sama di laporan keuangan sebelumnya. Sebagai contoh, penjualan di tahun 2022 tercatat sebesar Rp100 juta sedangkan penjualan di tahun sebelumnya (2021) hanya sebesar Rp80 juta. Dengan analisis horizontal diketahui bahwa terdapat peningkatan penjualan di tahun 2022 sebesar Rp20 juta (Rp100 juta – Rp80 juta) atau sebesar 25% ((Rp20 juta/Rp80 juta) x 100%).
Analisis Vertikal (Common Size)
Analisis vertikal (common size) adalah analisis atas laporan keuangan dengan menentukan proporsi nilai suatu item di dalam laporan keuangan terhadap total nilai tertentu di dalam laporan keuangan yang sama. Sebagai contoh, pada laporan posisi keuangan (neraca) suatu perusahaan tercatat nilai kas sebesar Rp1 miliar dan total nilai aset sebesar Rp100 miliar. Dengan menggunakan analisis vertikal (common size), diketahui bahwa proporsi nilai kas terhadap total aset yaitu sebesar 1% ((Rp1 miliar/Rp100 miliar) x 100%)).
Analisis Rasio
Analisis rasio merupakan bagian dari analisis laporan keuangan yang dilakukan dengan membandingkan nilai suatu item dengan nilai item lainnya di laporan keuangan. Misalnya item di laporan laba rugi dibandingkan dengan item lain di laporan laba rugi atau item lain di laporan posisi keuangan. Patut diingat bahwa item-item yang diperbandingkan harus memiliki hubungan atau keterkaitan secara ekonomi. Sebagai contoh, laba suatu perusahaan dengan total aset sebesar Rp100 miliar adalah sebesar Rp10 miliar. Hasil analisis rasio menunjukkan tingkat pengembalian atas aset pada perusahaan tersebut adalah sebesar 10% ((Rp10 miliar/Rp100 miliar) x 100%).
Baik analisis horizontal, analisis vertikal, maupun analisis rasio seluruhnya merupakan jenis analisis laporan keuangan yang ampuh dan masih banyak digunakan hingga saat ini. Meski demikian, hasil yang diperoleh dari ketiga teknik analisis tersebut perlu dibandingkan dengan angka pembanding seperti nilai di tahun-tahun sebelumnya, nilai rata-rata industri, atau nilai dari perusahaan kompetitor agar mampu memberikan arti yang lebih bermakna. Selain itu, penginterpretasian atas hasil analisis harus dilakukan secara hati-hati dengan mempertimbangkan banyak faktor seperti kondisi ekonomi, karakteristik bisnis yang dianalisis, dan faktor lainnya agar tidak menimbulkan kekeliruan dalam penarikan kesimpulan.
Contoh penerapan ketiga pendekatan tersebut dalam analisis atas laporan keuangan dapat Anda akses di laman berikut: https://rikiasp.id/keuangan/analisis-laporan-keuangan-pt-darya-varia-laboratoria-tbk/