Apa yang dimaksud dengan akuntansi keuangan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu untuk memahami terlebih dulu definisi dari akuntansi. Apabila merujuk dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), salah satu definisi akuntansi adalah seni pencatatan dan pengikhtisaran transaksi keuangan dan penafsiran akibat suatu transaksi terhadap suatu kesatuan ekonomi. Sementara itu, Weygandt, dkk. (2015) menyebutkan bahwa akuntansi mencakup proses identifikasi, pencatatan, dan pengkomunikasian peristiwa ekonomi dari suatu entitas kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Pendefinisian akuntansi sebagai suatu seni tidak terlepas dari bagaimana akuntansi diaplikasikan. Meskipun dinaungi oleh prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, penerapan akuntansi tetap membutuhkan keahlian dan teknik dari akuntan untuk menerjemahkan prinsip-prinsip tersebut di level praktik. Akuntansi melibatkan berbagai macam asumsi dan estimasi, sehingga pertimbangan profesional akuntan memegang peranan penting. Konsekuensinya, kewajaran (fairness) menjadi salah satu konsep penting dalam akuntansi.
Akuntansi sebagai suatu ilmu telah berkembang dengan pesat dan memiliki beberapa cabang disiplin ilmu seperti akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Dengan mempertimbangkan definisi dari akuntansi, secara sederhana akuntansi keuangan merupakan suatu proses identifikasi, pencatatan, dan pengkomunikasian informasi keuangan suatu entitas kepada pihak-pihak yang berkepentingan, khususnya pihak eksternal seperti investor dan kreditor. Akuntansi keuangan juga sering disebut sebagai bahasa bisnis karena menjadi sarana penyampaian informasi tentang kondisi keuangan suatu bisnis, misalnya apakah bisnis tersebut memiliki kondisi keuangan yang sehat atau justru sedang mengalami kesulitan keuangan. Akuntansi keuangan bertujuan untuk menyajikan informasi keuangan suatu entitas yang dapat digunakan oleh para pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan bisnis. Sebagai contoh, pemberi pinjaman atau kreditur dapat menggunakan informasi keuangan yang dihasilkan sebagai salah satu pertimbangan untuk menilai kelayakan pemberian pinjaman.
Tinggalkan Balasan