Strategi dan Prinsip Diversifikasi dalam Investasi Saham

Avatar Riki Asp

Sebagaimana telah dipahami, strategi diversifikasi dapat dianalogikan dengan menaruh telur ke dalam beberapa keranjang. Dalam berinvestasi saham, strategi diversifikasi dilakukan dengan berinvestasi ke dalam berbagai kategori atau jenis saham yang berbeda. Melalui diversifikasi, investor akan mampu mengelola dan memitigasi potensi atau risiko kerugian investasi dengan lebih baik.

rikiasp.id strategi investasi saham terdiversifikasi
Ilustrasi Strategi (Gambar oleh Steve Buissinne dari Pixabay)

Pemilihan strategi diversifikasi sebagai strategi yang akan diadopsi harus disesuaikan dengan profil risiko masing-masing investor. Ketika Anda telah memutuskan untuk menerapkan strategi diversifikasi dalam berinvestasi saham, tips dan panduan berikut mungkin dapat Anda terapkan dalam strategi Anda.

Diversifikasi Portofolio

Diversifikasi portofolio merupakan suatu teknik diversifikasi dengan memecah investasi ke dalam beberapa instrumen investasi lainnya selain instrumen saham. Dengan demikian, Anda dapat membagi porsi investasi Anda ke dalam beberapa kategori seperti instrumen saham, instrumen obligasi, instrumen reksa dana, dan sebagainya. 

Sebagai contoh, ketika Anda memiliki dana investasi sebesar Rp100 juta, Anda dapat menginvestasikannya ke dalam beberapa jenis investasi, misalnya Rp60 juta diinvestasikan ke dalam saham, Rp15 juta ke dalam reksa dana pasar uang, Rp15 juta ke emas, dan sisanya sebesar Rp10 juta disiapkan sebagai dana cadangan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya fluktuasi pasar. Perlu dipahami bahwa tidak terdapat aturan baku tentang proporsi masing-masing investasi terhadap total dana investasi yang dimiliki. Anda dapat menyesuaikan proporsi masing-masing investasi berdasarkan profil risiko dan tujuan investasi yang telah Anda susun.

Diversifikasi Saham Berbasis Sektor Usaha

Diversifikasi saham berbasis sektor usaha dilakukan dengan berinvestasi ke dalam saham perusahaan yang berada di dalam sektor usaha yang berbeda. Teknik ini dilakukan untuk meminimalkan potensi kerugian yang muncul ketika terjadi kemunduran usaha di dalam salah satu sektor usaha. Dengan demikian, diharapkan kerugian yang timbul dari penurunan nilai saham di salah satu sektor usaha dapat diimbangi oleh keuntungan yang diperoleh dari peningkatan nilai saham di sektor lainnya. 

Dalam menerapkan strategi diversifikasi saham berbasis sektor usaha, Anda dapat memanfaatkan klasifikasi saham berbasis sektor usaha yang dilakukan oleh BEI di dalam IDX Industrial Classification (IDX-IC). Sebagai contoh Anda telah menetapkan dana yang tersedia untuk digunakan dalam investasi saham adalah sebesar Rp100 juta. Dengan berdasarkan pada strategi diversifikasi berbasis sektor usaha, Anda dapat menginvestasikan dana Anda untuk berinvestasi di saham perusahaan sektor keuangan (IDXFINANCE) sebesar Rp60 juta, saham perusahaan sektor energi (IDXENERGY) sebesar Rp20 juta, dan sisanya sebesar Rp20 juta ke dalam saham perusahaan di sektor kesehatan (IDXHEALTH).    

Diversifikasi Saham Berdasarkan Jenis Saham

Teknik diversifikasi saham berdasarkan jenis saham dapat dilakukan dengan mengalokasikan dana investasi saham ke dalam beberapa saham yang memiliki karakteristik yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Anda dapat mengelompokkan saham ke dalam kategori value stockgrowth stock, atau dividend stock

Value stock adalah saham perusahaan yang memiliki kinerja baik namun memiliki valuasi yang masih rendah. Growth stock merupakan saham perusahaan yang memiliki tren pertumbuhan laba yang positif. Sementara itu, dividend stock merepresentasikan saham perusahaan yang rutin membagikan dividen dengan yield yang besar. Untuk menemukan saham-saham perusahaan yang termasuk ke dalam ketiga kategori tersebut, Anda dapat memanfaatkan indeks yang telah disusun oleh BEI seperti IDX VALUE30 untuk value stock, IDX GROWTH30 untuk growth stock, dan IDX High Dividend 20 untuk kategori dividend stock.

Contoh penerapan strategi diversifikasi saham berdasarkan jenis saham adalah sebagai berikut. Katakanlah Anda memiliki dana yang digunakan untuk investasi saham sebesar Rp100 juta. Dari jumlah dana tersebut, Anda dapat menginvestasikan sebesar Rp40 juta untuk saham yang termasuk ke dalam IDX VALUE30 (value stock), Rp30 juta ke dalam saham perusahaan yang tergabung ke dalam IDX GROWTH30 (growth stock), dan sisanya ke saham perusahaan yang memberikan dividen sebagaimana tercantum di dalam IDX High Dividend 20 (dividend stock).

Diversifikasi Saham Teknik Kombinasi   

Melalui teknik kombinasi, Anda dapat memadukan dua atau lebih teknik diversifikasi saham yang telah dijelaskan sebelumnya. Dengan teknik ini, risiko investasi dapat dikelola dengan lebih maksimal. Hanya saja, penerapan teknik ini lebih rumit dan membutuhkan waktu dan tenaga dalam mengelolanya.

Sebagai contoh, asumsikan Anda memiliki total dana untuk berinvestasi sebesar Rp500 juta. Dengan menggunakan teknik kombinasi, strategi diversifikasi yang dapat Anda lakukan yaitu:

  1. Membagi total dana tersebut ke dalam beberapa portofolio, misalnya Rp200 juta untuk investasi saham, Rp150 juta untuk investasi di reksa dana pasar uang, Rp100 juta untuk investasi emas, dan sisanya sebesar Rp50 juta sebagai dana cadangan dalam menghadapi fluktuasi pasar.
  2. Dari Rp200 juta yang digunakan untuk berinvestasi saham, Rp100 juta digunakan untuk berinvestasi di saham perusahaan keuangan (IDXFINANCE), Rp50 juta untuk investasi di saham perusahaan energi (IDXENERGY), dan sisanya sebesar Rp50 juta ditanamkan di saham perusahaan kesehatan (IDXHEALTH).
  3. Dalam investasi di saham perusahaan keuangan sebesar Rp100 juta, Anda dapat memilih berinvestasi di perusahaan keuangan yang tergolong ke dalam dividend stock dan growth stock masing-masing sebesar Rp50 juta. 
  4. Untuk investasi di saham perusahaan energi, Anda dapat mengalokasikan masing-masing sebesar Rp25 juta di saham perusahaan energi yang termasuk kategori value stock dan dividend stock.
  5. Sementara itu, investasi di saham perusahaan kesehatan senilai Rp50 juta dapat dipecah masing-masing sebesar Rp25 juta ke dalam saham perusahaan kesehatan yang tergolong ke dalam growth stock dan value stock.
  6. Pada akhirnya, di dalam portofolio investasi saham Anda akan terdapat enam saham perusahaan yang terbagi ke dalam kategori usaha dan jenis saham yang berbeda. Perlu diingat bahwa panduan ini hanyalah merupakan sebuah contoh. Anda dapat menyesuaikannya sesuai profil risiko, tujuan, dan kenyamanan Anda.
Prinsip dalam Investasi Saham

Dalam melakukan strategi diversifikasi dalam berinvestasi saham, beberapa prinsip yang perlu Anda pahami antara lain sebagai berikut:

  1. Risiko. Anda harus menyadari bahwa tujuan utama strategi diversifikasi adalah mengelola dan memitigasi risiko investasi, bukan memaksimalkan keuntungan.
  2. Jumlah Saham. Diversifikasi bukan berarti Anda harus membeli seluruh jenis saham sebanyak-banyaknya. Sesuaikan jumlah jenis saham dengan strategi dan profil risiko Anda.
  3. Teknik Diversifikasi. Gunakan berbagai teknik diversifikasi yang sesuai dengan strategi investasi Anda.
  4. Evaluasi. Secara berkala, lakukan evaluasi atas efektivitas teknik diversifikasi yang Anda terapkan. 

Tagged in :

Avatar Riki Asp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *