Strategi Diversifikasi Portofolio untuk Investasi Dana Pensiun

Avatar Riki Asp

Sebagaimana telah dipahami, strategi investasi terdiversifikasi merupakan salah satu strategi yang bertujuan untuk mengelola risiko investasi sehingga potensi kerugian yang timbul dapat diminimalkan. Ibarat menaruh telur dalam beberapa keranjang, risiko kerusakan seluruh telur akibat kejadian yang tidak diinginkan (seperti terjatuh) dapat dimitigasi. Dengan melakukan diversifikasi, kerugian dalam salah satu instrumen investasi diharapkan dapat diimbangi oleh peningkatan nilai instrumen investasi lainnya.

Ketika Anda telah atau akan memulai menyiapkan dana untuk kebutuhan saat pensiun, penting bagi Anda untuk menentukan strategi investasi yang tepat agar dana investasi dapat terus tumbuh secara konsisten hingga jangka waktu yang ditentukan. Salah satu strategi yang dapat Anda pertimbangkan adalah strategi diversifikasi portofolio investasi yang menggambarkan bauran atas jenis dan proporsi instrumen investasi. Dengan strategi ini, dana yang Anda miliki diinvestasikan dalam berbagai jenis instrumen dengan proporsi tertentu dalam rangka meminimalisasi potensi kerugian atau penurunan nilai investasi di masa depan.

Menentukan jenis instrumen investasi dan proporsi masing-masing instrumen investasi memang bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Untuk menentukan bauran jenis instrumen secara tepat dibutuhkan pengetahuan yang memadai terkait karakteristik masing-masing instrumen, perkembangan ekonomi, dan target investasi di masa depan. Namun demikian, kita dapat menganalisis strategi diversifikasi portofolio yang telah dilakukan oleh pengelola dana investasi besar untuk kemudian dapat dipertimbangkan untuk diaplikasikan ke dalam portofolio kita. Dengan kata lain, kita berusaha untuk memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki untuk membantu kita dalam menyusun strategi investasi.

Untuk tujuan tersebut, kami akan membandingkan strategi diversifikasi portofolio yang dilakukan oleh Dana Pensiun dan BPJS Ketenagakerjaan dengan Dana Jaminan Pensiun yang mereka kelola selama kurun waktu 2015 -2019. Dengan membandingkan strategi diversifikasi portofolio yang dilakukan oleh keduanya, kami berharap dapat memberikan pandangan (insight) kepada Anda tentang alternatif strategi investasi yang dapat diadopsi dalam menyiapkan dana pensiun di masa depan.

Strategi Diversifikasi Portofolio Investasi oleh Dana Pensiun

Selama kurun waktu 2015 sampai dengan 2019, Dana Pensiun mengelola dana investasinya dengan berinvestasi ke dalam berbagai jenis instrumen investasi seperti deposito, obligasi, saham, reksa dana, dan investasi lainnya (misalnya tanah dan bangunan). Proporsi masing-masing jenis instrumen investasi di dalam portofolio Dana Pensiun ditunjukkan dalam Gambar 1.

rikiasp.id Portofolio Investasi Dana Pensiun 2015-2019
Gambar 1

Sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 1, obligasi memegang porsi terbesar di dalam portofolio Dana Pensiun selama tahun 2015 sampai dengan 2019. Obligasi, antara lain meliputi Surat berharga Negara (SBN), sukuk, dan obligasi korporasi memiliki proporsi lebih dari 40% dari total dana investasi yang dikelola oleh Dana Pensiun. Deposito memiliki porsi lebih dari 25% dan menjadi instrumen investasi dengan proporsi terbesar berikutnya dalam portofolio investasi Dana Pensiun. Sementara itu, instrumen investasi yang dipilih oleh Dana Pensiun berikutnya meliputi saham, investasi lainnya, dan reksa dana. Secara rata-rata, proporsi masing-masing jenis instrumen investasi dalam portofolio Dana Pensiun selama lima tahun ditunjukkan dalam Gambar 2.

rikiasp.id Rata-Rata Proporsi Investasi Dana Pensiun
Gambar 2

Berdasarkan Gambar 2, secara rata-rata obligasi menjadi instrumen dengan porsi terbesar, yakni mencapai 43,4% dari total dana investasi. Deposito memiliki porsi sekitar 28% dan diikuti oleh saham (13,1%), investasi lainnya (9,4%), dan reksa dana (6,1%). Lalu bagaimana kinerja investasi yang dihasilkan dari strategi diversifikasi portofolio Dana Pensiun selama kurun waktu tersebut? Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita lihat Gambar 3 yang menyajikan tingkat pengembalian atas investasi yang diperoleh Dana Pensiun pada tahun 2015 s.d. 2019.

rikiasp.id Return Investasi Dana Pensiun 2015 - 2019
Gambar 3

Berdasarkan Gambar 3, dapat kita lihat terdapat penurunan tingkat pengembalian atas investasi selama kurun waktu 2015 s.d. 2019. Tingkat pengembalian tertinggi diperoleh di tahun 2015 sebesar 9,79% dan terus mengalami penurunan hingga menjadi 7,6% di tahun 2018. Pada tahun 2019, terdapat peningkatan tingkat pengembalian menjadi 8,51%. Meskipun demikian, tingkat pengembalian investasi yang diperoleh Dana Pensiun selama kurun waktu tersebut masih lebih tinggi apabila dibandingkan tingkat pengembalian rata-rata suku bunga deposito perbankan setelah dikurangi pajak. Selain itu, perlu dipahami pula bahwa hasil pengembalian investasi juga banyak dipengaruhi oleh faktor lain seperti kondisi perekonomian, besarnya dana kelolaan, dan pemilihan masing-masing instrumen investasi (misalnya memilih saham A dibandingkan saham B).

Strategi Diversifikasi Portofolio Investasi dalam Dana Jaminan Pensiun

Secara singkat, Dana Jaminan Sosial berupa Jaminan Pensiun merupakan dana yang dikelola oleh BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan manfaat dana pensiun bagi peserta dan/atau ahli warisnya. Program Jaminan Pensiun diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan sejak tanggal 1 Juli 2015. Dalam mengelola Dana Jaminan Pensiun, BPJK Ketenagakerjaan menerapkan strategi diversifikasi portofolio sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 4.

rikiasp.id Portofolio Investasi Jaminan Pensiun 2015 - 2019
Gambar 4

Berbeda dengan Dana Pensiun, pengelolaan Jaminan Pensiun oleh BPJS Ketenagakerjaan tidak memasukkan instrumen investasi lainnya sebagai bagian dari strategi diversifikasi portofolio. Selama tahun 2016 s.d. 2019, obligasi masih menjadi pilihan utama dalam investasi dengan porsi lebih dari 40%. Sementara itu, investasi dalam saham, reksa dana, dan deposito memiliki proporsi yang tidak jauh berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Secara rata-rata, proporsi masing-masing jenis instrumen investasi dalam portofolio Jaminan Pensiun selama lima tahun ditunjukkan dalam Gambar 5.

rikiasp.id Rata-Rata Proporsi Investasi Jaminan Pensiun
Gambar 5

Berdasarkan Gambar 5, secara rata-rata obligasi menjadi mayoritas dalam proporsi portofolio Jaminan Pensiun, yakni mencapai 54,9% dari total dana investasi. Sementara itu, instrumen saham, reksa dana, dan deposito memiliki porsi yang berimbang masing-masing sebesar 15,6%, 15%, dan 14,5%. Dengan struktur portofolio tersebut, tingkat pengembalian atas investasi Jaminan Pensiun yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan pada tahun 2015 s.d. 2019 disajikan dalam Gambar 6.

rikiasp.id Return Investasi Jaminan Pensiun 2015 - 2019
Gambar 6

Mengingat program Jaminan Pensiun baru diselenggarakan pada pertengahan tahun 2015, tingkat pengembalian atas investasi yang diperoleh di tahun tersebut hanya mencapai 1,72%. Selanjutnya tingkat pengembalian mengalami peningkatan hingga menjadi 6,47% di tahun 2018 meskipun di tahun berikutnya turun menjadi 5,73%. Perlu dipahami bahwa tingkat pengembalian yang disajikan merupakan tingkat pengembalian investasi yang sudah terealisasi (realized). Secara agregat, tingkat pengembalian yang diperoleh Jaminan Pensiun masih lebih kecil jika dibandingkan dengan tingkat pengembalian yang diperoleh Dana Pensiun.

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

  1. Strategi diversifikasi portofolio investasi dapat dipertimbangkan untuk diadopsi dalam menyiapkan dana untuk kebutuhan pensiun di masa depan. Dengan strategi diversifikasi portofolio, Anda menginvestasikan dana Anda ke dalam berbagai jenis instrumen dengan proporsi tertentu.
  2. Strategi diversifikasi portofolio yang dilakukan oleh Dana Pensiun dan BPJS Ketenagakerjaan dengan Dana Jaminan Pensiun yang mereka kelola dapat dimanfaatkan untuk memberikan pandangan atau panduan tentang bagaimana strategi diversifikasi portofolio dikelola dalam rangka mempersiapkan dana pensiun.
  3. Mengingat dana pensiun merupakan kebutuhan dalam jangka panjang, obligasi menjadi instrumen utama dalam portofolio Dana Pensiun dan Jaminan Pensiun. Untuk Dana Pensiun, pilihan instrumen investasi terbesar berikutnya adalah deposito kemudian diikuti oleh saham, investasi lainnya, dan reksa dana. Sementara itu, untuk Jaminan Pensiun, baik instrumen saham, reksa dana, maupun deposito memiliki proporsi yang berimbang.
  4. Secara rata-rata, dalam kurun waktu 2015 s.d. 2019 strategi diversifikasi portofolio memberikan tingkat pengembalian sebesar 8,52%, lebih tinggi dibandingkan tingkat pengembalian yang diperoleh Jaminan Pensiun sebesar 5,04%.
Catatan

Tulisan ini disajikan hanya untuk memberikan informasi dan pandangan tentang bagaimana strategi diversifikasi portofolio investasi dapat diterapkan untuk menyiapkan dana pensiun dengan mengacu pada strategi yang diterapkan oleh Dana Pensiun dan BPJS Ketenagakerjaan dalam Program Jaminan Pensiun. Tulisan ini, baik sebagian atau seluruhnya, tidak dimaksudkan untuk mengarahkan bagaimana Anda seharusnya berinvestasi. Keputusan atas investasi dan konsekuensi yang mungkin timbul merupakan tanggung jawab Anda pribadi.

Referensi:

Otoritas Jasa Keuangan. 2020. Buku Statistik Dana Pensiun Tahun 2019.

Otoritas Jasa Keuangan. 2020. Buku Statistik Jaminan Sosial Tahun 2019.

BPJS Ketenagakerjaan. Laporan Keuangan.

Tagged in :

Avatar Riki Asp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *