Persamaan Akuntansi: Variasi dan Contoh Penggunaannya

Avatar Riki Asp
Video tentang Persamaan Akuntansi

Melalui pemahaman atas debit dan kredit, terdapat konsekuensi bahwa di dalam sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping) setiap pendebitan harus diikuti dengan pengkreditan, dan begitu pula sebaliknya, setiap kredit diikuti oleh debit. Kondisi demikian akan membawa kita ke persamaan dasar akuntansi sebagai berikut.

Persamaan Akuntansi (Accounting Equation)

Aset = Liabilitas + Ekuitas … (Persamaan 1)

Berdasarkan Persamaan 1, dapat disimpulkan bahwa jumlah di sisi kiri (debit) harus sama dengan jumlah di sisi kanan (kredit). Sebagai contoh jika nilai aset adalah sebesar Rp100 juta, maka total nilai liabilitas dan ekuitas juga harus berjumlah Rp100 juta.

Persamaan 1 kemudian dapat kita kembangkan lagi dengan memecah komponen-komponen pembentuk Ekuitas yakni modal dasar/ekuitas awal, saldo laba ditahan (retained earnings), pendapatan, beban, dan dividen. Pengembangan persamaan akuntansi ini hanya dilakukan dari perspektif kemudahan dari sisi matematis dan tidak berkaitan dengan sisi teoretis akuntansi. Proses ini kemudian mengembangkan persamaan akuntansi dari Persamaan 1 menjadi sebagai berikut.

Persamaan Akuntansi (Accounting Equation)

Aset = Liabilitas + Modal Dasar/Ekuitas Awal + Saldo Laba Ditahan + Pendapatan – Beban – Dividen … (Persamaan 2)

Untuk memudahkan pemahaman, dengan mempergunakan sifat perhitungan matematis sederhana kita dapat memindahkan akun beban dan dividen ke sisi kiri sehingga tanda negatif (-) berubah menjadi tanda positif (+). Melalui proses ini, Persamaan 2 kemudian dapat kita sesuaikan menjadi sebagai berikut.

Persamaan Akuntansi (Accounting Equation)

Aset + Beban + Dividen = Liabilitas + Modal Dasar/Ekuitas Awal + Saldo Laba Ditahan + Pendapatan … (Persamaan 3)

Contoh Penggunaan Persamaan Akuntansi

Untuk memberikan kemudahan dalam memahami bagaimana persamaan akuntansi digunakan, berikut terdapat contoh transaksi yang kemudian akan dicatat dengan menggunakan persamaan akuntansi.

  1. PT A didirikan oleh para pemegang saham dengan modal dalam bentuk uang tunai (kas) sebesar Rp500 juta;
  2. PT A membeli kendaraan senilai Rp400 juta yang bersumber dari dana internal sebesar Rp300 juta dan pinjaman dari Bank ABC sebesar Rp100 juta;
  3. PT A memperoleh pendapatan sebesar Rp50 juta secara tunai dari pelanggan dari sewa kendaraan; dan
  4. PT A membayar gaji pegawai secara tunai sebesar Rp20 juta.

Dengan menggunakan persamaan akuntansi, transaksi-transaksi tersebut dicatat sebagai berikut.

Sisi KiriSisi Kanan
TransaksiAsetLiabilitasEkuitas
1+500 juta+500 juta
2+400 juta – 300 juta+100 juta
3+50 juta+50 juta
4-20 juta-20 juta
Total+630 juta+100 juta+530 juta
Contoh Penggunaan Persamaan Akuntansi

Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa untuk setiap transaksi, elemen-elemen di dalam persamaan akuntansi akan berubah. Meski demikian, jumlah di sisi kiri (debit) dan sisi kanan (kredit) akan tetap bernilai sama, baik untuk masing-masing transaksi maupun untuk keseluruhan transaksi.

Avatar Riki Asp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *