Dalam manajemen persediaan, salah satu aspek yang menjadi perhatian utama adalah menentukan jumlah dan saat yang tepat untuk melakukan pemesanan persediaan dalam rangka menurunkan biaya-biaya terkait persediaan (inventory-related costs). Ketika persediaan berasal dari pembelian ke pihak ketiga (baik untuk produksi atau untuk dijual kembali), biaya-biaya terkait persediaan yang umumnya timbul antara lain:
- Biaya Terkait Pemesanan Persediaan (Ordering Costs), yakni biaya-biaya yang timbul dalam rangka pemesanan dan penerimaan persediaan seperti biaya penempatan order pemesanan, asuransi pengiriman, dan biaya penerimaan persediaan;
- Biaya Terkait Kepemilikan Persediaan (Carrying Costs), yakni biaya-biaya yang timbul sebagai konsekuensi kepemilikan persediaan seperti biaya penanganan dan penyimpanan persediaan, biaya kerusakan atau keusangan persediaan, dan asuransi persediaan; dan
- Biaya Kekosongan Persediaan (Stockout Costs), yakni biaya yang timbul ketika persediaan tidak tersedia saat dibutuhkan, misalnya biaya penundaan produksi karena persediaan bahan baku telah habis atau hilangnya potensi penjualan ketika terdapat pesanan dari pembeli.
Dengan menentukan jumlah persediaan yang dipesan secara optimal dan saat yang tepat untuk melakukan pemesanan, biaya-biaya tersebut dapat diminimalkan.
Economic Order Quantity (EOQ)
Economic Order Quantity (EOQ) merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang berapa jumlah optimal persediaan yang seharusnya dipesan. Melalui EOQ, kita dapat menentukan jumlah persediaan yang dipesan dalam rangka menurunkan biaya-biaya terkait persediaan.
Sebagai contoh, Anda adalah seorang pedagang (distributor) makanan beku (frozen food). Anda membeli makanan beku dari Pabrikan X untuk kemudian dijual kepada pelanggan akhir. Data historis atas penjualan dan biaya-biaya terkait pemesanan persediaan Anda disajikan di dalam Tabel 1.
Data | Nilai |
Penjualan tahunan rata-rata | 9.000 unit |
Biaya terkait pemesanan persediaan | Rp24 ribu per pesanan |
Biaya terkait kepemilikan persediaan | Rp1,5 ribu per unit |
Di tahun 2022, Anda mengestimasikan bahwa baik penjualan maupun biaya terkait persediaan akan mengalami pertumbuhan. Oleh karena itu, Anda menyusun kembali target penjualan dan biaya terkait persediaan untuk tahun 2022 sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 2.
Data | Nilai |
Estimasi penjualan tahunan | 10.000 unit |
Estimasi biaya terkait pemesanan persediaan | Rp25 ribu per pesanan |
Biaya terkait kepemilikan persediaan | Rp2 ribu per unit |
Pertanyaan yang timbul adalah berapa jumlah makanan beku yang sebaiknya Anda pesan untuk meminimalkan biaya-biaya terkait persediaan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Anda dapat menggunakan pendekatan EOQ. Untuk memudahkan Anda, berikut adalah kalkulator yang dapat digunakan secara otomatis untuk menghitung nilai EOQ.
Dengan memasukkan data dalam Tabel 2 ke dalam Kalkulator EOQ, kita dapat mengetahui bahwa jumlah optimal makanan beku yang seharusnya dipesan dalam rangka meminimalkan biaya terkait persediaan adalah sebanyak 500 unit per pesanan. Dengan demikian, selama tahun 2022 diestimasikan terdapat 20 jumlah order/pesanan yang kita lakukan ke Pabrikan X (10.000/500).
Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point)
Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point) merupakan salah satu alat (tool) yang dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang waktu atau saat terbaik untuk melakukan pemesanan persediaan. Menentukan waktu terbaik untuk memesan persedian merupakan hal yang krusial untuk menghindari biaya yang mungkin timbul ketika terjadi kekosongan persediaan.
Melanjutkan contoh sebelumnya, Anda juga mengestimasikan bahwa penjualan makanan beku harian secara rata-rata berada di angka 50 unit. Sementara itu, dibutuhkan waktu sekitar 5 hari dari saat makanan beku dipesan dari Pabrikan X untuk sampai ke gudang Anda. Lalu, kapan saat yang tepat untuk melakukan pemesanan persediaan makanan beku sejumlah 500 unit (sesuai perhitungan EOQ) ke Pabrikan X?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Anda dapat menggunakan kalkulator reorder point berikut yang dapat digunakan secara otomatis untuk menentukan saat yang tepat untuk melakukan pemesanan persediaan.
Dengan memasukkan data penjualan harian dan jangka waktu persediaan sampai ke gudang ke dalam Kalkulator, kita dapat mengetahui bahwa saat yang tepat untuk melakukan pemesanan makanan beku ke Pabrikan X adalah pada saat jumlah persediaan menyentuh angka 250 unit.
Referensi:
Mowen, Maryanne M., Don R. Hansen, dan Dan L. Heitger. (2014). Cornerstones of Managerial Accounting 5th Edition. South-Western Cengage Learning.
Tinggalkan Balasan