Strategi Investasi: Diversifikasi vs Terfokus

Avatar Riki Asp

Ketika memulai berinvestasi, Anda tentu sering mendengar nasihat beberapa orang yang menyarankan Anda untuk “tidak menaruh seluruh telur di dalam satu keranjang”. Pendapat ini didasari pertimbangan bahwa apabila terjadi sesuatu yang tidak diharapkan, misalnya terjatuhnya keranjang, seluruh telur yang Anda miliki akan hancur dan bisa saja menjadi berkurang atau tidak ada nilainya. Oleh karena itu, lebih baik bagi Anda untuk menaruh seluruh telur yang Anda punya ke dalam beberapa keranjang untuk meminimalkan risiko kerugian yang mungkin timbul.

rikiasp.id strategi investasi diversifikasi atau terfokus
Ilustrasi Investasi (Gambar oleh Nattanan Kanchanaprat dari Pixabay)

Dalam kaitannya dengan investasi, nasihat ini memiliki arti bahwa Anda tidak disarankan untuk berinvestasi hanya di dalam satu instrumen investasi saja, misalnya berinvestasi hanya di Saham PT ABC Tbk saja atau menggunakan seluruh dana yang ada untuk berinvestasi di Aset Kripto A Coin. Sebaliknya, akan jauh lebih baik bagi Anda untuk berinvestasi di berbagai jenis instrumen yang tersedia dalam rangka meminimalkan risiko kerugian. Menaruh seluruh telur dalam satu keranjang merupakan analogi dari strategi investasi terfokus. Sementara itu, strategi investigasi terdiversifikasi dianalogikan dengan menaruh telur ke dalam beberapa keranjang.

Lalu apakah dengan demikian strategi investasi terdiversifikasi jauh lebih unggul dibandingkan dengan strategi investasi terfokus? Tulisan kali ini akan membahas secara detail tentang strategi investasi terdiversifikasi dan strategi investasi terfokus serta bagaimana strategi terbaik yang seharusnya dipilih oleh investor.

Strategi Diversifikasi

Secara konseptual, strategi diversifikasi dalam investasi merupakan suatu strategi yang ditujukan untuk mengelola risiko investasi sehingga potensi kerugian yang timbul dapat diminimalkan. Penerapan strategi diversifikasi dilakukan dengan pertimbangan bahwa tidak ada investasi yang memberikan jaminan pengembalian (return) yang positif di masa depan. Setiap instrumen investasi berpeluang memberikan keuntungan dan juga kerugian bagi investor. Oleh karena itu, memecah investasi ke dalam beberapa instrumen merupakan langkah bijak dalam menghadapi ketidakpastian hasil investasi di masa depan.

Strategi diversifikasi dapat dilakukan dalam berbagai cara. Salah satu langkah termudah yaitu dengan memecah instrumen investasi di dalam satu kelas yang sama. Sebagai contoh jika Anda berinvestasi dalam saham, Anda dapat melakukan diversifikasi dengan berinvestasi di lebih dari satu saham yang tersedia misalnya investasi di saham PT ABC Tbk., PT DEF Tbk., dan PT GHI Tbk. Lebih lanjut, Anda juga dapat melakukan diversifikasi investasi untuk setiap kelas yang berbeda. Misalnya alih-alih hanya berinvestasi di dalam instrumen saham, Anda dapat mendiversifikasikan investasi Anda ke dalam instrumen obligasi, emas, reksadana, dan instrumen investasi lainnya.

Dengan menerapkan strategi diversifikasi, manfaat yang akan Anda dapatkan terutama dalam bentuk potensi kerugian yang minimal. Dengan memecah investasi ke dalam beberapa instrumen, kerugian di dalam satu jenis instrumen dapat diimbangi oleh keuntungan dari instrumen lainnya. Strategi diversifikasi juga dapat menjadi solusi bagi Anda yang ingin memanfaatkan pengetahuan terbaik Anda atas berbagai jenis instrumen investasi. Sebagai contoh Anda telah mempelajari bahwa instrumen Saham PT ABC Tbk dan instrumen Emas memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi di masa depan. Dalam kasus tersebut, mendiversifikasikan investasi Anda ke dalam Saham PT ABC Tbk. dan emas dapat menjadi pilihan yang bijak.

Meskipun menawarkan berbagai keunggulan, strategi diversifikasi juga memiliki kelemahan. Selain meminimalkan risiko kerugian, memecah investasi ke dalam berbagai jenis instrumen juga dapat mengurangi potensi keuntungan investasi yang akan diperoleh. Selain itu, ketika terjadi penurunan ekonomi secara keseluruhan yang mengakibatkan penurunan nilai seluruh jenis investasi, tujuan dari strategi diversifikasi menjadi tidak tercapai. Terakhir, penerapan strategi diversifikasi membutuhkan pengetahuan yang luas mengenai berbagai alternatif instrumen investasi yang akan dipilih.     

Strategi Terfokus

Sementara itu, berkebalikan dengan strategi diversifikasi, strategi terfokus menyarankan Anda untuk hanya berinvestasi hanya ke dalam satu instrumen investasi. Penerapan strategi investasi terfokus dilatarbelakangi pemikiran bahwa apabila terdapat satu instrumen investasi yang berdasarkan hasil analisis Anda kemungkinan besar memberikan keuntungan di masa mendatang, maka akan lebih baik apabila Anda menggunakan seluruh dana investasi Anda ke dalam instrumen tersebut. Strategi terfokus sering kali diasosiasikan dengan strategi spesialisasi. Sebagai contoh apabila Anda telah mengidentifikasi dan menganalisis secara mendalam prospek Saham PT XYZ dan menyimpulkan bahwa di masa mendatang Saham PT XYZ Tbk. akan memberikan keuntungan tinggi, maka Anda seharusnya menggunakan seluruh dana investasi Anda hanya untuk membeli Saham PT XYZ Tbk. Anda tidak perlu lagi memecah investasi Anda untuk membeli saham lain atau instrumen investasi lainnya.

Dengan berfokus hanya pada satu instrumen yang telah dianalisis secara mendalam, strategi terfokus berpotensi memberikan keuntungan yang tinggi apabila di masa depan instrumen dimaksud mengalami kenaikan sesuai prediksi yang disusun. Anda juga lebih mudah melakukan pengawasan dan tidak perlu memahami karakteristik setiap jenis instrumen investasi sebagaimana apabila Anda mengadopsi strategi diversifikasi. 

Meskipun demikian, pada prinsipnya tidak ada instrumen investasi yang dapat dipastikan 100% akan menghasilkan keuntungan di masa depan. Fluktuasi nilai investasi merupakan suatu keniscayaan. Meskipun suatu instrumen telah dianalisis secara mendalam dengan menggunakan berbagai metode, tidak tertutup kemungkinan nilainya akan mengalami penurunan di masa mendatang. Apabila kondisi tersebut terjadi, penerapan strategi terfokus justru akan memberikan kerugian yang besar.     

Strategi Investasi Terbaik

Setelah memahami strategi diversifikasi dan strategi terfokus, pertanyaan yang timbul selanjutnya adalah strategi mana yang lebih baik diadopsi oleh investor? Apakah strategi diversifikasi lebih baik dibandingkan dengan strategi terfokus? Atau apakah justru strategi terfokus yang harus dipilih?

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, pada prinsipnya baik strategi diversifikasi maupun strategi terfokus memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Secara teoritis, strategi merupakan suatu cara atau tindakan tertentu yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dengan mempertimbangkan karakteristik khusus yang dimiliki oleh individu. Karakteristik dan tujuan yang berbeda tentu akan menghasilkan strategi yang berbeda.

Oleh karena itu, pemilihan strategi investasi yang terbaik dipengaruhi oleh karakteristik dan tujuan yang dimiliki oleh investor. Karakteristik dan tujuan ini sering kali disebut juga sebagai profil risiko. Baik strategi diversifikasi maupun strategi terfokus memiliki porsi penggunaannya masing-masing. Bagi investor yang menitikberatkan pada risiko investasi yang minimal dan termitigasi, maka strategi diversifikasi merupakan pilihan strategi yang terbaik. Sementara itu, bagi investor yang cenderung mengejar keuntungan tinggi di masa depan, strategi terfokus dapat menjadi sebuah solusi.

Tagged in :

Avatar Riki Asp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *